Surat ini kutujukan untuk sahabat-sahabat tercintaku yang insyaAllah tetap mencintai Allah dan RasulNya di atas segalanya, kerana hanya cinta itu yang dapat mengalahkan segalanya, cinta hakiki yang membuat manusia melihat segalanya dari sudut pandangan yang berbeza, lebih bermakna dan indah.
Hidup begitu penuh dengan pilihan…Hidup atau tidak hidup (untuk tidak mengatakan ‘mati’), berjumpa atau berpisah, mendekat atau menghindar, mempertahankan atau melepaskan, mengingat atau melupakan…Dan berjumpa dengan kalian adalah awal… ketika aku memulai segalanya untuk: mengenal, jatuh hati pada kalian, mendekati, merasa sakit lantaran merindukan kalian, berbahagia, mencintai kalian, mengharapkanxan, mengira tak cukup baik bagimu, mempertahankanxan… hingga pada satu titik melepaskanxan…Hidup adalah aku yang pada akhirnya memilih untuk membebaskanxan… mencintai segala yang ada di sekitarxan, sekalipun aku tak masuk dalam hitungan. Kadang aku bertanya, bagaimana situasi akan berpihak padaku ketika aku yang dulu justru berdebat dengan waktu perihal kehadiranxan. Tentu tidak akan sama… Tapi segalanya sudah terlewati, bukan? Aku dengan kehidupanku, sedang dirixan dengan kehidupanxan. Maka pada akhirnya aku memilih untuk… terus mengingat kenangan, tentang aku, xan, dan kita… Bukan untuk menyesali, tapi mensyukuri kehadiranxan.. walau dalam jenak…
“Terima kasih.” Sudahkah aku mengatakannya? Karena hingga detik ini pun aku masih mengagumixan… sosok yang begitu kucintai, namun terlalu mendekati sempurna untuk kumiliki…
Sekarang, walau aku jauh,,Jika Kalian lelah, Mari sini, aku masih bersama kalian, kita masih bersama, duduk bareng dikejauhan, kita merajut harapan yang baru dalam senyum, cinta dan kesetiaan yang tak palsu,,,,karena kalian adalah sahabatku
Hasil Editan beberapa tulisan