.....::: Tak ada keberhasilan tanpa kerja keras,,, Tak ada keberkahan tanpa keikhlasan... . (^_^)

Kamis, 02 Desember 2010

Perjalanan Sang Pencari Ilmu I


Suatu hari, tahun kapan tepatnya aku lupa.ku seorang gadis remaja yang saat itu baru menunggu kelulusan tiba di sekolah,,,kemudian ku bercakap dengan salah satu dari sahabatku,, sebut saja namanya Dewi,,ku bilang,,Wi,,bentar lagi kita lulus,,kamu mau kuliah kemana, sahabatku jawab, belum tau,,aku bingung,,,kemudian ku berkata, kl gitu kita ikut UMPTN aja yuk barengan,,ya udah oke kata Dewi...setelah pembicaraan, bergegaslah kami menuju kelas,, pada waktu itu suasana di sekolah sedang sibuk mengurus persiapan pelepasan kelas tiga,,pada saat kami berdua memasuki kelas dalam kondisi riuh,,,tiba tiba salah seorang guru berteriak,,,” Hai anak – anak kalo ada yg mau daftar UMPTN dua hari lagi penutupan,,,tersentak mereka berdua kaget Hah,,dua hari lagi,,kata Dewi gimana neh,,jd daftar ga? Jwb ku pokoknya kita mesti ikut,,,terus ngurus persyaratanya?,ya udah sekarang kita langsung aja...Hmm,,,segera bersibuk rialah kami menyiapkan segalanya, mulai dari melobi bagian TU minta surat kelulusan, pemotoan dll,,yang akhirnya berkat kerja keras persyaratan itu lengkap Sudah,,,

Esok harinya Pukul 5.30 pagi Aku dan Dewi  sudah stanby di statsiun Serang untuk menuju Jakarta tempat dimana pendaftaran UMPTN dibuka, naik kereta adalah kendaraan pilihan  kami, karena untuk persiapan daftar UMPTN kami hanya berbekal dengan dana yang bisa dibilang sangat minim. Waktu itu naik kereta ekonomi Serang Jakarta cukup dengan uang 4.000 rupiah dengan harus rela berdiri menggantung di tengah perjalanan..

Sampailah di Ibu kota pada siang hari sekitar jam 10.00 siang. Kami bingung ke mana arah tempat pendaftaran itu. Maklum alamat yg ada di informasi hanya menunjukan jalan dan nomer saja ga sampai keterangan rute dari arah statsiun kota...dengan berbekal keberanian, Aku dan Dewi mencoba menyusuri kota jakarta dengan berjalan kaki sambil tanya sana sini perihal alamat di atas, alasanya mengapa tak naik kendaraan karana kami hawatir uang yang dibawa tak cukup untuk sampai kembali ke Serang. Akhirnya setelah melewati kurang lebih 2 KM berjalan kaki dengan melewati dari jembatan layang ke jembatan layang, tempat itu ditemukan dengan kondisi badan bersimbah keringat.. Tau sendiri khan? Gimana panasnya kota Jakarta disaat siang hari,,,dengan nafas tersengal. dan waktu pendaftaran tinggal menghitung menit untuk tutup, berkas pendaftaaran itu sampai juga di meja panitia,,

Bernafas panjanglahAku dan Dewi sambil melepas lelah dipelantaran salah satu kantor megah di Jakarta, kami duduk terlunglai disebabkan karena perjalanan yang begitu melelahkan untuk sampai di tempat itu, walau demikian namun senyum merekah di kami selalu terpancar, karena kami merasa perjuangan pertama tlah dilalui...

Hmm,,setelah istirahat dirasa cukup, kami melanjutkan perjalanan menuju sebuah masjid untuk menjalankan sholat ashar sekaligus sholat dhuhur,karena tak ada pilihan lain siang itu sholat duhur kami terpaksa dijama’ ke ashar, setelah selesai sholat, tanpa disadari jam sudah menunjukan pukul 5 sore,,kami berdua terkaget kembali,,karena jadwal kereta ekonomi jurusan Jakarta Serang berangkat jam 6 sore,,padahal perjalan ke statsiun harus ditempuh sekitar 2 jam atau paling cepet 1,5 jam,,tanpa berpikir panjang Aku dan Dewi berlari tunggang langgeng seperti di kejar kejar maling tanpa peduli perhatian orang selama pejalanan, karena yang kami pikirkan hanya sampai di statsiun harus jam 6 Sore,,

Sampailah di statsiun jam 6 lewat, seperti tlah dibayangkan sebelumnya kami tertinggal kereta ekonomi, dan kami hanya bisa bilang,,yaaah !!! gimana neh ?? saat itu wajah kami sangat terlihat letih dan penuh dengan kebingungan, dan tiba tiba seorang petugas ada yang menegur, de, kalo ke Serang ada 10 menit lagi kereta eksecutive, ditunggu aja,,,kontan kedua mata kami saling melirik,eksecutive?? Dewi mengisyaratkan ya,naik,,
Aku dan Dewi akhirnya naik kereta eksecutive tanpa berbekal karcis,,dengan kenekatan dan keberanian serta pasrah, Aku dan Dewi duduk di kursi empuk ditambah ruangan ber AC dan sajian minuman,,tak lama kemudian terlihat dari belakang petugas karcis dengan berseragam tentara pangkat letkol dan didampingi 2 orang polisi memeriksa karcis satu persatu kursi yang tlah ditumpangi,,Hmm,,,gemuruh ketakutan dan penuh harap perasaan kami sambil berbisik dengan saling berpegang tangan selalu berdoa minta perlindungan dari ALLAH agar aku dan Dewi lolos dari tangkapan petugas karcis,,,petugas semakin mendekat detak jantung kami semakin cepat dan pegangan tangan semakin kuat,,akhirnya, tentara itu menyapa, de’ karcisnya,,,dengan wajah memelas kami berdua menatap sang petugas,,dengan bersuara bersamaan ‘paaaa’..ya, kata petugas, karcisnya mana?? Bukannya karcis yang diberikan tapi lembaran uang ribuan sebanyak 8 buah dewi keluarkan,,,kemudian petugas wajahnya berubah masam,semakin takutlah kami,,,eits,,untungnya Aku dan Dewi memili keberanian yang tinggi dan bisa membaca para petugas kereta itu...Tak sempat para petugas menteror, langsung saja dewi menjelaskan semuanya perihal ketinggalan kereta ekonomi dan dengan tambahan melasnya Aku dan dewi berkata” kami kalau tidak memaksakan pulang naik kereta ini mau tidur dimana?? Sedangkan kami tak memiliki saudara di Jakarta dan tak punya cukup uang untuk menunggu esok hari,,Alhamdulillah setelah mendengar penjelasan, ketiga petugas itu akhirnya memaklumi dan bahkan menggratiskan kami naik kereta eksecutive,dengan terlebih dahulu diberikan petuah yang sangat panjang,,dengan kepala mengangguk ngangguk Aku dan Dewi berucap trimakasih BAPAAAK,,,tanpa rasa malu kami langsung berpelukan tertawa lebar dan berucap syukur,,,setelah peristiwa itu lewat akhirnya perjalanan kami nikmati dengan bernyanyi ria dan tertawa riang,,sungguh bahagia naik kereta nyaman dengan gratis,,bahkan kereta yang baru pertama kali kami naiki,,,

Hmm,, sampailah di serang sekitar pukul 8 malam,,,alhamdulillah perjalanan penuh perjuangan, penuh pengalaman dan syarat hikmah......

BERSAMBUNG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar